Sabtu, 18 Januari 2014
SELAMA 17 TAHUN TINGGAL DIKUBURAN
Pernahkah Anda mendengar kisah ini?
Kisah seorang pemuda yang hidup selama 17 tahun dalam kuburan?
Anda mungkin mengira bahwa ia tinggal di daerah dekat kuburan.
Tidak! Dia tidak tinggal di daerah dekat kuburan, tapi ia tinggal di dalam kuburan itu sendiri.
Bagaimana kisahnya?
Anda mungkin tidak akan mempercayai kisah ini, karena pemuda ini lahir dari keluarga berada.
Ayah dan Ibunya orang yang terpandang dan memiliki kekayaan yang berlimpah.
Dalam pandangan masyarakat sekitar, kedua orang tua ini adalah orang tua yang sempurna,
namun orang hanya bisa menilai apa yang tampak.
Orang-orang tidak tahu bahwa kedua orang tua terpandang inilah yang memasukkan anaknya ke dalam kuburan dan menjalani hidup selama 17 tahun di dalam kuburan!
Setiap hari, sang anak makan, minum dan tidur di dalam kuburan, yang penuh kegelapan.
Sang Anak juga hanya bisa menjalani apa yang diberikan kedua orang tuanya, tanpa perlawanan.
Menjelang ulang tahun pemuda itu yang ke-17,
orang tuanya berjanji akan mengabulkan apa pun permintaan si pemuda sebagai hadiah ulang tahunnya.
Sang pemuda berpikir, inilah saatnya dia akan mengajukan permintaannya,
ia tidak ingin lagi tinggal di kuburan, tapi apakah orang tuanya benar-benar akan mengabulkan permintaannya?
Hari itu pun tiba. Sang pemuda berulang tahun yang ke-17.
Kedua orang tuanya datang menghampiri dan menanyakan hadiah apa yang ia inginkan.
Sang pemuda menjawab, “Ayah, Ibu… saya tidak meminta banyak, saya hanya minta satu hal..”
sang ibu menjawab:
“Apa, Nak? katakanlah, Ayah dan Ibu pasti akan mengabulkan permintaanmu.”
Anak: “Ayah dan Ibu berjanji?”
“Tentu, Nak. Ayah dan Ibu berjanji akan memenuhi permintaanmu, selama kami mampu.”
Anak: “Ayah… Ibu… saya tidak ingin tinggal lagi di kuburan.”
“Apa? Apa maksud permintaanmu itu, Nak?”
Anak: “Ayah sudah berjanji akan mengabulkan permintaanku,
dan hanya itu permohonanku, Yah.”
“Iya, Nak. Ayah sudah berjanji… tapi… tapi… Ayah tidak mengerti, Nak.”
Anak: “Ayah, sudah 17 tahun saya tinggal di sini, tapi tidak seharipun saya mendengar Ayah atau Ibu membaca Al-Qur'an.
Sedangkan Rasulullah pernah mengatakan
bahwa rumah yang tidak pernah dibacakan Al-Qur'an di dalamnya adalah seperti kuburan.
Saya tidak ingin tinggal lagi di kuburan, Yah..”
Ayah dan Ibu sang pemuda terdiam.
Anak: “Ayah dan Ibu bahkan tidak pernah mengajariku bagaimana membaca Al-Qur'an.
Memang rumah ini mewah, besar dan orang-orang melihatnya sebagai istana.
Tapi mereka tidak tahu, bahwa di mata Rasulullah, rumah ini seperti kuburan.
Jika Ayah dan Ibu mau menepati janji mengabulkan permintaanku, tolong Yah...
Aku tidak ingin lagi tinggal di kuburan.
Ajarilah aku membaca Al-Qur'an, agar rumah ini bercahaya dengan cahaya Al-Qur'an..”
Renungan di manakah kalian selama ini makan, minum, tidur dan menetap? di rumahkah? di kos kah? di kontrakan kah? atau kah di kuburan?
karena Rasulullah mengibaratkan rumah yang tidak pernah dibacakan Al-Qur'an di dalamnya, seperti kuburan...
Jadi, di manakah sebenarnya kalian tinggal saat ini?
Jika menurut kalian, artikel ini bermanfaat.
Silakan di-share untuk teman Anda, sahabat Anda, keluarga Anda, atau bahkan orang yang tidak Anda kenal sekalipun.
Jika mereka tergerak hatinya untuk menghidupkan Al-Qur'an ditempat tinggalnya setelah membaca artikel yang Anda share, maka semoga Anda juga mendapatkan balasan pahala yang berlimpah dari Allah Subhanahu Wa Taala.
Aamiin Ya Rabbal Alamiin..
diambil dari facebooknya:Lautan Cinta Penuh Berkah
Minggu, 05 Januari 2014
GAS LPG NAIK
Bismillah, 1 Januari 2014 Pertamina Menaikan harga Gas LPG 12Kg. ini merupakan "Kado" hadiah tahun baru buat rakyat Indonesia terkhususnya buat saya sendiri sebagai "Kado" Tahun Baru pertama saya dari Pertamina. Luar biasa "Kado" yang diberikan Pertamina ini, sampai saya sendiri gak tahu kalau tahun baru tersebut harga Gas sudah naik.
Saya selaku pemasar Gas LPG 12Kg tentu sangat-sangat terbebani dengan sikap mendadak Pertamina. Bagaimana tidak, harga Gas naik pada tanggal 01 januari 2014 sedangkan pada saat itu hari Libur Nasional. Kami selaku pemasar pada saat hari itu masih menjual harga Gas dengan harga lama. mungkin hal itu tidak terlalu merugikan kami, karena harga modal Gas yang kami ambil masih harga lama. Tapi karena harga ini ada sebagian oknum yang mengetahui, tentu dia memanfaatkan situasi ini. kami yang memiliki stok di rumah/warung dibeli oleh oknum tersebut, tentu saja ini sangat menguntungkan oknum tersebut dan merugikan kami.
Tidak meratanya informasi kenaikan harga Gas ini tanggung jawab siapa??? kalau bukan pihak Pertamina.
Tidak mau informasi kepada langganan saya telat, saya segera meng-SMS-kan kepada semua langganan saya. takutnya mereka nanti komplain kalau tidak diberitahu. Benar saja, baru berberapa SMS dikirim kepada langganan ada yang balas, "(ibu Novi;"kok naik gak ada beritanya di TV") itu akibat Informasi kenaikan yang dilakukan Pertamina tidak dipublikasikan.
Saya selaku pemasar Gas LPG, setelah selesai semua langganan saya diSMSkan begitu banyak yang kaget, komplain. Ya bagi yang kaget, sama seperti saya juga kaget. Bagi yang komplain dengan harga, yang silahkan komplain ke Pertamina jawab balas SMS saya.
lagian naiknya begitu drastis,,, coba pelan-pelan biar masyarakat gak shok... mudah-mudahan saja tidak ada yang jantungan.
Pertamina......Pertamina,,,,,
Alasan yang menyebabkan Pihak Pertamina manaikan harga, karena pihak Pertamina mengalami kerugian....
Ada-ada saja jawabannya, Pertamina itukan BUMN, yang bergerak di sektor Migas. lohhhh kok bisa rugi, yang namanya bisnis itu gak ada rugi, yang ada untung. kalaupun separah-parahnya ya balik modal. kalau Rugi ya pecat saja "Komandan" Pertaminanya, artinya gak becus ngelolanya, cari pegawai Pertamina yang berkompeten kalau tidak ya rugi lagi.
Kalau Rugi, apa mau mereka dipotong Gajinya tuk menutupi kerugian Pertamina. Tentu kalau Rugi, ya rakyat yang harus menutupi kerugian tersebut. Nasib Jadi Rakyat.
Tapi kenapa ya, Permerintah tidak bisa ikut andil dalam penentuan harga Gas LPG 12Kg ini????
dengan Alasan, itu kewenangan Pertamina dengan dasar Peraturan Menteri. Tapikan Itu BUMN, milik Negara masa gak bisa ikut andil, ya paling tidak Pertamina pamit dulu dong dengan PakPres dan Anggota Dewan.
Tapi Pada UUD 1945, Pasal 33 ayat 2 (Cabang-cabang produksi yang Penting bagi Negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasi oleh negara). Ayat 3 (Bumi dan Air dan Kekayaan Alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran Rakyat)
lahhhh itu saja sudah jelas,, masa UUD 1945 kalah kuat dengan Peraturan Menteri.
Kasian deh jadi Rakyat, tentu dampak kenaikan harga ini sangat membebankan. akibatnya
1, Harga kebutuhan akan naik walaupun tidak separah kenaikan harga BBM,
2. Mematikan Bisnis Kecil yang menggunakan Gas LPG 12Kg karena bertambahnya biaya Gas yang naiknya sangat tinggi
3. Akan terjadi peralihan penggunaan Gas 12Kg ke Gas 3Kg
4.Akan terjadi kelangkaan Gas 3Kg akibat peralihan tersebut karena bertambahnya pemakai Gas 3kg.
5.Tidak menutupi akan Timbulnya "Oknum-Oknum Spekulan" yang akan menimbun dan juga mengomplos Gas tersebut
6. Bertambahnya beban subsidi pemerintah untuk gas 3kg karena peralihan.
Karena Tahun ini 2014, mudah-mudahan tidak ada unsur Politik dalam kenaikan harga Gas. dan tidak ada politikus yang cari kesempatan dalam kesempitan demi mendulang nama dimata masyarakat....
Saya selaku pemasar Gas LPG 12Kg tentu sangat-sangat terbebani dengan sikap mendadak Pertamina. Bagaimana tidak, harga Gas naik pada tanggal 01 januari 2014 sedangkan pada saat itu hari Libur Nasional. Kami selaku pemasar pada saat hari itu masih menjual harga Gas dengan harga lama. mungkin hal itu tidak terlalu merugikan kami, karena harga modal Gas yang kami ambil masih harga lama. Tapi karena harga ini ada sebagian oknum yang mengetahui, tentu dia memanfaatkan situasi ini. kami yang memiliki stok di rumah/warung dibeli oleh oknum tersebut, tentu saja ini sangat menguntungkan oknum tersebut dan merugikan kami.
Tidak meratanya informasi kenaikan harga Gas ini tanggung jawab siapa??? kalau bukan pihak Pertamina.
Tidak mau informasi kepada langganan saya telat, saya segera meng-SMS-kan kepada semua langganan saya. takutnya mereka nanti komplain kalau tidak diberitahu. Benar saja, baru berberapa SMS dikirim kepada langganan ada yang balas, "(ibu Novi;"kok naik gak ada beritanya di TV") itu akibat Informasi kenaikan yang dilakukan Pertamina tidak dipublikasikan.
Saya selaku pemasar Gas LPG, setelah selesai semua langganan saya diSMSkan begitu banyak yang kaget, komplain. Ya bagi yang kaget, sama seperti saya juga kaget. Bagi yang komplain dengan harga, yang silahkan komplain ke Pertamina jawab balas SMS saya.
lagian naiknya begitu drastis,,, coba pelan-pelan biar masyarakat gak shok... mudah-mudahan saja tidak ada yang jantungan.
Pertamina......Pertamina,,,,,
Alasan yang menyebabkan Pihak Pertamina manaikan harga, karena pihak Pertamina mengalami kerugian....
Ada-ada saja jawabannya, Pertamina itukan BUMN, yang bergerak di sektor Migas. lohhhh kok bisa rugi, yang namanya bisnis itu gak ada rugi, yang ada untung. kalaupun separah-parahnya ya balik modal. kalau Rugi ya pecat saja "Komandan" Pertaminanya, artinya gak becus ngelolanya, cari pegawai Pertamina yang berkompeten kalau tidak ya rugi lagi.
Kalau Rugi, apa mau mereka dipotong Gajinya tuk menutupi kerugian Pertamina. Tentu kalau Rugi, ya rakyat yang harus menutupi kerugian tersebut. Nasib Jadi Rakyat.
Tapi kenapa ya, Permerintah tidak bisa ikut andil dalam penentuan harga Gas LPG 12Kg ini????
dengan Alasan, itu kewenangan Pertamina dengan dasar Peraturan Menteri. Tapikan Itu BUMN, milik Negara masa gak bisa ikut andil, ya paling tidak Pertamina pamit dulu dong dengan PakPres dan Anggota Dewan.
Tapi Pada UUD 1945, Pasal 33 ayat 2 (Cabang-cabang produksi yang Penting bagi Negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasi oleh negara). Ayat 3 (Bumi dan Air dan Kekayaan Alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran Rakyat)
lahhhh itu saja sudah jelas,, masa UUD 1945 kalah kuat dengan Peraturan Menteri.
Kasian deh jadi Rakyat, tentu dampak kenaikan harga ini sangat membebankan. akibatnya
1, Harga kebutuhan akan naik walaupun tidak separah kenaikan harga BBM,
2. Mematikan Bisnis Kecil yang menggunakan Gas LPG 12Kg karena bertambahnya biaya Gas yang naiknya sangat tinggi
3. Akan terjadi peralihan penggunaan Gas 12Kg ke Gas 3Kg
4.Akan terjadi kelangkaan Gas 3Kg akibat peralihan tersebut karena bertambahnya pemakai Gas 3kg.
5.Tidak menutupi akan Timbulnya "Oknum-Oknum Spekulan" yang akan menimbun dan juga mengomplos Gas tersebut
6. Bertambahnya beban subsidi pemerintah untuk gas 3kg karena peralihan.
Karena Tahun ini 2014, mudah-mudahan tidak ada unsur Politik dalam kenaikan harga Gas. dan tidak ada politikus yang cari kesempatan dalam kesempitan demi mendulang nama dimata masyarakat....
Langganan:
Postingan (Atom)